KARAWANG - Masalah bencana alam banjir dan masalah kesehatan berupa banyaknya orang sakit menjadi perhatian khusus calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Kedua masalah yang mendera masyarakat yang umumnya pra sejahtera ini ia temukan selama 'kukurukan' atau blusukan di Kabupaten Karawang.
"Pertama
masalah banjir. Banjir di Karawang terjadi setiap tahun. Ada wilayah langganan,
ada juga yang pertama kali sejak 10 tahun terakhir," kata Dedi, Kamis
(22/2).
Solusi atas
masalah tersebut kata Dedi, terlebih dahulu diperlukan penelitian terhadap
tipologi daerah agar penyebab banjir dapat segera diketahui. Jika banjir
disebabkan oleh faktor alam, dia berkeyakinan langkah penyelesaiannya pun harus
berbasis alami.
Dedi
Mulyadi mengusulkan rumah panggung sebagai salah satu alternatif solusi
penyelesaian masalah banjir. "Rumahnya harus dibangun dengan konsep
panggung. Kalau daerah langganan banjir, enggak bisa kita punya rumah dari
tembok," katanya.
Pemerintah,
menurutnya, juga harus berperan aktif dalam melakukan pencegahan bencana yang
kerap melanda sebuah wilayah. Terkait masalah banyaknya orang sakit, Dedi
menyebut perlu dibangun banyak rumah sakit. Hal ini karena jenis penyakit yang
menjangkiti warga yang ia temukan rata-rata tergolong berat dan memerlukan
penanganan khusus.
Paling
tidak, kata dia, diperlukan empat rumah sakit setara Rumah Sakit Hasan Sadikin
(RSHS) Bandung.
"Pertama,
di wilayah Garut, Ciamis, Tasik, Pangandaran dan Banjar. Kedua, di wilayah
Indramayu, Cirebon, Majalengka dan Sumedang. Ketiga di wilayah Subang,
Purwakarta, Karawang dan Bekasi. Keempat, di wilayah Bogor, Depok, Cianjur dan
Sukabumi," ujarnya.
Keberadaan
rumah sakit baru ini ke depan agar masyarakat tidak perlu mengantre di RSHS
Bandung untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pembagian tugas antar rumah
sakit mulai dari kabupaten/kota sampai provinsi harus segera ditetapkan.
"Pemerintah
kabupaten/kota dan provinsi harus sinergis menangani masalah-masalah itu. Jadi,
kalau cukup ditangani di kabupaten/kota gak perlu nanti provinsi turun tangan,"
tuturnya. [merdeka/ded]
Komentar Google
Komentar Facebook